Dalam beberapa dekade terakhir, para astronom telah menemukan ribuan planet lain yang berada di luar tata surya dengan berbagai fakta menarik di dalamnya, salah satunya adalah Gliese 436 b.
Gliese 436 b adalah planet yang berada di luar galaksi Bima
Sakti yang memiliki ukuran sama dengan Neptunus.
Seperti yang diketahui, planet-planet lainnya yang berada di
luar tata surya sering kali bertentangan dengan hukum fisika, begitu juga pada
Gliese 436 b.
Menurut Futurism, planet ini terletak 30 tahun cahaya dari
Bumi menujur konstelasi Leo dan terbuat dari es yang sangat panas. Menarik
bukan?
Bagaimana bisa es menjadi panas? Untuk menjawabnya, mari
simak artikel ini hingga selesai.
Sangat Dekat Dengan bintangnya
Bintang adalah benda angkasa yang sangat besar, terdiri atas
gas yang memancarkan sinar yang disebabkan oleh reaksi fusi nuklir.
Nah, planet ini sangat dekat dengan bintangnya, yakni hanya
berjarak 2,5 juta mil. Karena jaraknya yang sangat dekat tersebut, planet ini
hanya membutuhkan waktu sekitar 2 hari untuk menyelesaikan satu kali orbit.
Tidak hanya itu, kedekatan planet ini dengan bintangnya
membuat suhu yang ada di dalamnya mencapai lebih dari 526 derajat Celcius atau
hampir 1000 derajat Fahrenheit.
Memiliki Lebih Sedikit Metana
Panas yang ada di planet tersebut terdiri atas gas hidrogen
dan memiliki suhu permukaan yang tinggi. Hal itu seharusnya membuat planet ini
memiliki jumlah metana yang cukup besar pula di bagian atmosfernya.
Akan tetapi, hukum fisika tersebut terbantahkan dalam planet
ini yang menjadikannya menjadi planet aneh.
Berdasarkan data rilisan NASA, planet ini justru memiliki 7000
kali lebih sedikit metana daripada yang seharusnya, dan memiliki banyak molekul
karbon monoksida yang membuat para peneliti kebingungan.
Padahal, berdasarkan tingkat panas tersebut, karbon monoksida
seharusnya tidak ada karena suhu yang melonjak di atas ambang batas tertentu.
Fenomena ini lantas membuat para peneliti merasa
terheran-heran dan masih menjadi misteri kemana hilangnya metana yang seharusnya
berjumlah banyak.
Memiliki Ekor
Mungkin banyak yang mengira jika hanya meteor yang memiliki
ekor di lautan tata surya, namun hal itu terbantahkan dengan adanya planet Gliese
436 b.
Planet ini memiliki awan hidrogen yang mengelilinginya dan
diduga sebagai akibat dari tarikan besar yang diberikan oleh bintang induknya,
yakni Gliese 436.
Meskipun tidak membahayakan, tarikan tersebut sangatlah kuat
dan mampu menarik lapisan hidrogen dari atmosfer padat yang ada di planet ini.
Nah, awan tersebut berukuran besar lho, sekitar 50 kali dari
ukuran bintang induknya sehingga mirip dengan ekor komet. Awan tersebut
mengikuti Gliese 436 sepanjang orbitnya.
Melihat ukuran planetnya yang sangat kecil, tentu ini
merupakan hal yang cukup membingungkan bagi para astronom.
Es Terbakar
Masih seputar panasnya planet ini, jika diperhatikan lebih sesakma,
apakah mungkin ada es yang bisa bertahan dalam suhu 1000 Fahrenheit?
Meskipun terdengar mustahil, namun hal tersebut nyata
terjadi di planet Gliese 436 b.
Menurut Frederic Pont, seperti halnya dengan karbon yang
dapat menjadi berlian tekanan ekstrem, melalui prinsip yang sama, air dapat
menjadi bentuk padat yang bahkan lebih padat dari es. Inilah yang membuat
fenomena "Ice on Flame" terjadi.
Gravitasi yang dihasilkan di planet ini juga cukup kuat untuk
mencegah air menguap dan mencegah es kembali ke bentuk cairnya, terlepas dari
berapa banyak es yang terbakar.
Nah, demikian informasi menarik seputar planet Gliese 436 b
yang menjadi planet aneh sekaligus unik karena benar-benar melawan hukum fisika
yang ada di Bumi.
Komentar
Posting Komentar